![]() |
| Kegiatan "SEMABER" (Selasa Makan Bersama) Murid UPTD SDN 070974 Gunungsitoli Kota Gunungsitoli |
Nama CGP
Rekognisi : Yulianus Lase, S.Pd Fasilitator
Pemandu : Samsuedi
Angkatan : 11 (Sebelas) Tahun
: 2024
Unit Kerja : UPTD SDN 070974 Gunungsitoli
SALAM
DAN BAHAGIA !
b) Inspiratif;
c) Menyenangkan;
d) Menantang;
e) Memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; dan
1. Bagaimana peran Anda sebagai seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi?
Di dalam modul 2.3 ini membahas tentang kegiatan coaching untuk keperluan Supervisi Akademik. Bagi orang awam, termasuk saya ini, kegiatan coaching merupakan hal yang tidak terlalu familiar, karena jarang sekali mendapat referensi sebelumnya tentang ini. Namun setelah mengenal dan mempelajarinya lebih mendalam ternyata manfaatnya sangat mendalam dan sangat penting bagi pendidik dan juga kepada murid, terutama dalam menemukan solusi untuk suatu persoalan yang dihadapi disuatu peristiwa yang dialami. Saya sungguh bangga dan senang sekali karena saya mendapatkan suatu pengalaman baru dalam hal pengajaran berlatih menjadi seorang supervisor, coach dan juga sebagai coachee. Sering sekali saya dimintai pendapat untuk mengatasi masalah baik pada murid, juga bagi rekan sejawat baik itu dalam hal akademik ataupun masalah pribadi, masalah sosial dan emosional yang dihadapi oleh siswa sangat bermacam-macam, seperti masalah kepercayaan diri, hubungan dengan teman sebaya, dan mengelola emosi.
Selain sebagai guru saya dapat memberikan dukungan moral dan mendengarkan siswa yang mengalami kesulitan. Dengan demikian, sebagai coach dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka, yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. dengan bekal ilmu yang saya dapat dari modul 2.3 ini mengenai coaching saya dapat dengan mudah membantu mereka untuk menguraikan masalah dan menemukan solusi yang akan dicapai untuk tujuan tertentu.
Adapun kaitan materi coaching ini dengan materi modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi juga materi modul 2.2 tentang pembelajaran sosial dan emosional sangat erat dan berkaitan satu sama lain. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual siswa dalam belajar. Dalam hal ini seorang Coach dapat membantu guru atau rekan sejawat dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang berdiferensiasi dan menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Coach dapat memberikan ide dan saran bagi guru dalam merancang materi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa. Ada beberapa pertanyaan dalam proses coaching yang dapat ditanyakan untuk menggali kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yaitu :
a) Apakah
muatan materi pembelajaran sudah sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa ?
b) Sudahkah
guru menerapkan pembelajaran yang sesuai perkembangan zaman saat ini ?
c) Apakah
ada aspek kritis dan reflektif dalam konsep materi pembelajaran yang dapat
membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis ?
d) Apakah guru sudah menggunakan segala potensi yang ada untuk melaksanakan pembelajaran terbaik bagi siswa?
Sedangkan Pembelajaran sosial dan emosi adalah bagian yang sangat penting untuk pengembangan siswa secara holistik. Saya sebagai guru yang berindak sebagai Coach di sekolah dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka melalui pendekatan yang terstruktur dan berkelanjutan.
Seorang coach dapat memberikan dukungan dalam hal ini dengan membantu siswa mengidentifikasi dan mengelola emosi mereka, meningkatkan kemampuan personal, membangun hubungan yang positif dengan teman sebaya, dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam mengatasi konflik. Dalam hal ini, coach dapat membantu guru dalam melaksanakan program pembelajaran sosial dan emosi di sekolah. Coach dapat bekerja sama dengan guru dalam mengembangkan program pembelajaran sosial dan emosi yang terintegrasi dengan kurikulum dan memfasilitasi kegiatan dan program sosial dan emosi di sekolah.
Karena itu peran saya sebagai coach dalam kaitan penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional sudah sangat jelas yaitu membantu guru atau rekan sejawat dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang berdiferensiasi dengan menyesuaikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa dan membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial emosional mereka melalui pendekatan yang terstruktur dan berkelanjutan.
2. Bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran?
Keterampilan coaching memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran saya harus memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengelola tim dengan baik. Pemimpin pembelajaran berkewajian untuk membantu anggota tim dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keterampilan coaching sangat sesuai untuk mengembangkan kompetensi pemimpin pembelajaran. Berikut adalah beberapa keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran :
a. Sebagai seorang coach, kemampuan untuk mendengarkan dan memberikan dukungan sangat penting. Hal ini juga relevan dalam pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Seorang pemimpin pembelajaran yang baik harus memiliki kemampuan untuk mendengarkan keluhan dan masalah anggota tim, serta memberikan dukungan dan solusi yang tepat. Dengan kemampuan ini, seorang pemimpin pembelajaran dapat membangun hubungan yang baik dengan anggota tim dan meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan.
b. Seorang coach memiliki peran penting dalam mengembangkan keterampilan dan potensi siswa. Hal ini juga relevan dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu mengembangkan keterampilan dan potensi anggota tim, serta membantu mereka dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kemampuan ini, seorang pemimpin pembelajaran dapat menciptakan tim yang lebih efektif dan produktif.
KESIMPULAN
Sebagai
seorang coach yang baik selain menguasai alur TIRTA serta RASA dalam melakukan proses coaching, dalam kapasitas sebagai pendidik juga harus mampu menguasai dan menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi serta pembelajaran sosial dan emosional agar kebutuhan belajar
siswa dapat terpenuhi. Guru hanya menuntun siswa sesuai kodratnya
masing-masing, agar siswa dapat mendapatkan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya, baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat.










